pengembangan bakat olahraga 4
Kebutuhan belajar siswa berbakat
Merujuk kepada konsep keberbakatan yang menggunakan perspektif yang lebih inklusif dan bersifat majemuk serta karakteritik umum yang dapat diidentifikasi maka kebutuhan belajar siswa berbakat secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
1) kebutuhan dalam mengembangankan kemampuan intelektual dan kreatifitas,
2) kebutuhan dalam mengembangkan aspek sosial-emosional dan motivasi.
Oleh karena itu pembelajaran bagi siswa berbakat seharusnya diarahkan untuk mengembangkan kedua hal tersebuat. Hal yang sering terabaikan dalam pembelajaran termasuk pembelajar siswa berbakat dalam hal pengembangan kreativitas dan sosial-emosional. Pembelajaran biasanya lebih banyak mengembangkan aspek intelektual. Hal ini dapat dimaklumi karena guru dalam melakukan pembelajaran sering terburu-buru dan kehabisan waktu untuk mengerjar terget kurikulum. Aspek kreativitas anak jarang tersentuh. Maka menjadi tidak mengherankan, jika pendidikan kita hanya menghasilkan siswa yang siap untuk ujian bukan siswa kreatif yang siap mengahadapi tantangan hidup.
Strategi Pembelajaran yang Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif
Dunia membutuhkan ilmuwan kreatif yang dapat menghasilkan solusi inovatif dalam memecahkan masalah. Disadari bahwa tidak semua siswa berbakat akan menjadi ilmuwan, tetapi mungkin akan menjadi pengusaha, pemimpin organisasi, pemimpin perusahaan dsb. Meskipun demikian berpikir kreatif itu sangat penting untuk semua bidang pekerjaan. Oleh karena itu sangat penting untuk menginisiasi keterampilan berpikir kreatif ke dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan itu proses belajar bersifat aktif dalam menciptakan dan mencipta kembali pengetahuan melalui tindakan dalam lingkungan, sehingga pengetahuan menjadi milik orang yang belajar. Belajar bukan menerima pengetahuan dari guru melainkan mengkonstruksi sendiri pengetahuan oleh yang belajar.
Siswa berbakat sering merasa bosan dalam mengerjakan tugas-tugas karena mereka menganggap tidak relevan dan tidak ada sesuatu yang baru yang dapat dipelajari. Oleh karena itu tugas-tugas untuk siswa yang mempunyai kemampuan tinggi diberikan dalam bentuk project work, baik individual project work maupun group project work, yang berhubgungan dengan pelajaran tertentu atau tugas yang berdiri sendiri. Tugas-tugas dalam bentuk projek work bersifat pemecahan masalah yang menantang. Tugas tidak diberikan dalam bentuk penyelesaian soal-soal yang bersifat tradisional.
sumber: makalah dosen solo
Merujuk kepada konsep keberbakatan yang menggunakan perspektif yang lebih inklusif dan bersifat majemuk serta karakteritik umum yang dapat diidentifikasi maka kebutuhan belajar siswa berbakat secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
1) kebutuhan dalam mengembangankan kemampuan intelektual dan kreatifitas,
2) kebutuhan dalam mengembangkan aspek sosial-emosional dan motivasi.
Oleh karena itu pembelajaran bagi siswa berbakat seharusnya diarahkan untuk mengembangkan kedua hal tersebuat. Hal yang sering terabaikan dalam pembelajaran termasuk pembelajar siswa berbakat dalam hal pengembangan kreativitas dan sosial-emosional. Pembelajaran biasanya lebih banyak mengembangkan aspek intelektual. Hal ini dapat dimaklumi karena guru dalam melakukan pembelajaran sering terburu-buru dan kehabisan waktu untuk mengerjar terget kurikulum. Aspek kreativitas anak jarang tersentuh. Maka menjadi tidak mengherankan, jika pendidikan kita hanya menghasilkan siswa yang siap untuk ujian bukan siswa kreatif yang siap mengahadapi tantangan hidup.
Strategi Pembelajaran yang Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif
Dunia membutuhkan ilmuwan kreatif yang dapat menghasilkan solusi inovatif dalam memecahkan masalah. Disadari bahwa tidak semua siswa berbakat akan menjadi ilmuwan, tetapi mungkin akan menjadi pengusaha, pemimpin organisasi, pemimpin perusahaan dsb. Meskipun demikian berpikir kreatif itu sangat penting untuk semua bidang pekerjaan. Oleh karena itu sangat penting untuk menginisiasi keterampilan berpikir kreatif ke dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan itu proses belajar bersifat aktif dalam menciptakan dan mencipta kembali pengetahuan melalui tindakan dalam lingkungan, sehingga pengetahuan menjadi milik orang yang belajar. Belajar bukan menerima pengetahuan dari guru melainkan mengkonstruksi sendiri pengetahuan oleh yang belajar.
Siswa berbakat sering merasa bosan dalam mengerjakan tugas-tugas karena mereka menganggap tidak relevan dan tidak ada sesuatu yang baru yang dapat dipelajari. Oleh karena itu tugas-tugas untuk siswa yang mempunyai kemampuan tinggi diberikan dalam bentuk project work, baik individual project work maupun group project work, yang berhubgungan dengan pelajaran tertentu atau tugas yang berdiri sendiri. Tugas-tugas dalam bentuk projek work bersifat pemecahan masalah yang menantang. Tugas tidak diberikan dalam bentuk penyelesaian soal-soal yang bersifat tradisional.
sumber: makalah dosen solo