terapi ADHD

Terapi yang bisa digunakan untuk anak-anak ADHD


Farmakoterapi
Agen farmakologis untuk ADHD adalah stimulan sistem saraf pusat, terutama dextroamphetamine (Dexedrine), methylphenidate dan pemoline (Cylert). Food and Drug Administration (FDA) mengijinkan dextroamphetamine pada anak berusia 3 tahun dan lebih dan methylphenidate pada anak yang berusia 6 tahun dan lebih; keduanya adalah obat yang paling sering digunakan.

Secara keseluruhan, stimulan tetap merupakan obat pilihan pertama dalam terapi farmakologis ADHD.

PEMERIKSAAN KEMAJUAN TERAPETIK. Monitoring dimulai pada awal medikasi. Karena kinerja sekolah yang paling sering terganggu, prehatiandab usaha khusus harus diberikan untuk menegakkan dan mempertahankan hubungan kerja yang erat dengan sekolah anak.

Psikoterapi.

Medikasi sendiri saja jarang memuaskan kebutuhan terapik yang menyeluruh pada anak ADHD dan biasanya hanya merupakan satu segi dari regimen multimodalitas. Pada psikoterapi individual, modifikasi perilaku, konseling orang tua dan terapi tiap gangguan belajar yang menyertai mungkin diperlukan.

Jika menggunakan medikasi, anak dengan ADHD harus diberikan kesempatan untuk menggali arti medikasi bagi mereka. Dengan melakukan hal itu akan menghilangkan kekeliruan pengertian (seperti, “saya gila”) tentang pemakaian medikasi dan menjelaskan bahwa medikasi hanya sebagai tambahan. Anak-anak harus mengerti bahwa mereka tidak perlu selalu sempurna.

Jika anak-anak dengan ADHD dibantu untuk menyusun lingkungannya, kecemasan mereka menghilang. Dengan demikian, orang tua dan guru mereka harus membangun struktur hadiah atau hukuman yang dapat diperkirakan, dengan menggunakan model terapi perilaku dan menerapkannya pada lingkungan fisik, temporal dan interpersonal. Persyaratan yang hampir universal untuk terapi adalah membantu orang tua untuk menyadari bahwa sikap serba mengijinkan adalah tidak membantu bagi anak-anak mereka. Orang tua harus juga dibantu untuk menyadari bahwa, walaupun ada kekurangan pada anak-anak mereka dalam beberapa bidang, mereka menghadapi tugas maturasi yang normal, termasuk perlu mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Dengan demikian, anak-anak dengan ADHD tidak mendapatkan manfaat dari dibebaskan dari persyaratan, harapan dan perencanaan yang berlaku untuk anak lain.

0 Responses